Berita Edukasi, 22 Juni 2014
1) Pajak Diusulkan Masuk ke Kurikulum Perguruan Tinggi
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/14/06/21/n7hdqc-pajak-diusulkan-masuk-ke-kurikulum-perguruan-tinggi
Sabtu, 21 Juni 2014, 01:51 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Direktorat Pajak bersama dan Forum Dosen Paja Surabaya mengusulkan agar pajak masuk dalam kurikulum perguruan tinggi. Wacana itu muncul saat berlangsung Lecturer Gathering yang digelar Ditjen Pajak dan diikuti kalangan dosen. Kegiatan dimaksudkan untuk menggugah kalangan akademisi tentang pentingnya pendidikan perpajakan sejak dini sampai dengan tingkat perguruan tinggi. “Tanggung jawab penghimpunan dana dari masyarakat melalui pembayaran pajak bukan hanya tanggung jawab Ditjen Pajak, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat termasuk kami para dosen yang mengajarkan mata kuliah Perpajakan di perguruan tinggi, ” kata Nubertus Purnomo ketua Forum Dosen Pajak Surabaya. Rencananya Ditjen Pajak dan Forum Dosen Pajak Surabaya untuk secara nasional mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), agar materi perpajakan masuk ke dalam kurikulum perguruan tinggi, didukung sepenuhnya oleh pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kemendikbud.
…dst
2) Tak Penuhi Syarat BOPTN, PTN Bakal Kena Sanksi
http://kampus.okezone.com/read/2014/06/20/373/1001958/tak-penuhi-syarat-boptn-ptn-bakal-kena-sanksi
Jum’at, 20 Juni 2014 21:16 wib
JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai pemberi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), akan memberikan sanksi bagi perguruan tinggi negeri (PTN) yang tidak memenuhi syarat pemberian BOPTN minimal kepada para mahasiswanya yang dianggap kurang mampu. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Patdono Suwignjo dalam diskusi BOPTN, di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (20/6/2014). Patdono menegaskan, pihak Kemendikbud memberikan peraturan bagi PTN di mana minimal lima persen dari mahasiswa per prodi membayarkan UKT dengan kategori 1. “Bila ada PTN yang tidak menerapkannya, maka akan diberikan sanksi, yaitu pengurangan besaran BOPTN yang diberikan. Namun, besar pengurangan tersebut kurang dari lima persen karena dikhawatirkan mengganggu operasional PTN,” ucapnya.
…dst
3) Dikti Diminta Fasilitasi Dosen Akan Raih Profesor
www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2014/06/20/265047/Dikti-Diminta-Fasilitasi-Dosen-Akan-Raih-Profesor
20 Juni 2014
SEMARANG – Dikti dan perguruan tinggi swasta (PTS), diminta memfasilitasi sarana pendukung yang lebih baik, seperti jurnal terakreditasi nasional bagi dosen yang akan meraih gelar profesor. Sebab, hambatan utama untuk mencapai profesor, selain harus menulis karya ilmiah di jurnal international yang terakreditasi seperti Thomson dan Scopus, juga menulis sejumlah karya ilmiah di jurnal terakreditasi nasional. Hal itu dikatakan Rektor Universitas Semarang (USM), Prof Dr Pahlawansjah Harahap SE ME, kemarin. ”Kami yakin kalau Dikti dan PTS membantu memfasilitasi sarana pendukung itu, akan banyak dosen yang bergelar profesor,” kata Pahlawansjah. Dia mengatakan, saat ini USM memiliki lima profesor, 12 doktor, dan 10 dosen yang sedang menempuh studi S-3. Pihaknya mendorong setiap dosen untuk melanjutkan studi S-3 dengan beasiswa dari lembaga. ”Kami juga mendukung setiap dosen yang aktif melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya.
…dst
4) Obat Anti-Tuberkulosis Temuan Unair Segera Diproduksi
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-timur/14/06/22/n7kbgu-obat-antituberkulosis-temuan-unair-segera-diproduksi
Minggu, 22 Juni 2014, 16:30 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Obat anti-Tuberkulosis (TB) temuan ahli imunologi/virologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya segera diproduksi PT Konimex dan siap beredar di masyarakat pada akhir tahun 2014 atau awal 2015. “Obat anti-TB sebenarnya sudah ada, tapi obat anti-TB temuan Unair itu dilengkapi dengan komponen anti-kebal, jadi anti-TB temuan Unair itu anti-TB yang anti-resisten,” kata Kepala Lembaga Penyakit Tropis (LPT) Unair Surabaya Prof Nasronudin di Surabaya, Ahad (22/6). Anti-TB temuan yang segera diproduksi itu melengkapi temuan vaksin anti-rabies dari ahli imunologi/virologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr drh Suwarno MSi yang sudah diproduksi oleh PT Sanbe Farma dan beredar di masyarakat.
Menurut Prof Nasronudin, kerja sama dengan PT Konimex untuk obat anti-TB itu sudah sampai tahap “MoA” (memorandum of agrrement), sehingga tidak lama lagi akan segera diproduksi dan dapat dikonsumsi masyarakat.
…dst
5) Bayar UKT, Mahasiswa Bisa Ganti yang Lebih Rendah
http://kampus.okezone.com/read/2014/06/20/373/1001978/bayar-ukt-mahasiswa-bisa-ganti-yang-lebih-rendah
Jum’at, 20 Juni 2014 22:36 wib
JAKARTA – Ternyata, mahasiswa yang membayarkan uang kuliah tunggal (UKT) per semester, bisa mengganti kelompok UKT-nya dengan angka yang lebih rendah lho. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud) dalam diskusi tentang Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (20/6/2014). Dia mengatakan, hal ini berlaku bila mahasiswa yang bersangkutan awalnya adalah mahasiswa dari keluarga mampu. Namun karena satu dan lain hal, misalnya jika orangtuanya mengalami kebangkrutan, maka kategori UKT-nya bisa diturunkan. “Bisa saja, namun perlu ada verifikasi keadaan ekonomi keluarga mahasiswa yang bersangkutan,” ujar Padnoto. Kepala Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi UNJ, Sjachrian menambahkan, bila ada mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang mengalami hal seperti itu, bisa langsung menghadap kepadanya dan nanti akan dibantu untuk proses selanjutnya.
…dst
6) Kuliah S-1 di Jepang Pakai Beasiswa, Mau?
http://kampus.okezone.com/read/2014/06/20/368/1001764/kuliah-s-1-di-jepang-pakai-beasiswa-mau
Minggu, 22 Juni 2014 07:04 wib
JAKARTA – Pemerintah Jepang melalui Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology (MEXT) memberikan beasiswa sarjana kepada pelajar internasional dalam bidang ilmu sosial dan humaniora serta ilmu alam. Beasiswa ini dapat diambil di berbagai perguruan tinggi Jepang. Bidang studi yang dapat dipilih calon mahasiswa adalah
1. Ilmu Sosial dan Humaniora: Hukum, Politik, Sosiologi, Literatur, Sejarah, Bahasa Jepang, Ekonomi dan Administrasi Bisnis.
2. Ilmu alam: Sains (Matematika, Fisika, Kimia), Ilmu Elektro (Elektronika, Teknik Elektro, Teknik Informasi), Ilmu Mekanika (Teknik Mekanika, Arsitektur Angkatan Laut), Teknik Sipil dan Arsitektur (Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Lingkungan), Ilmu Kimia (Kimia Terapan, Teknik Kimia, Kimia Industri, Teknik Tekstil), bidang lain seperti Teknik Metalurgi, Teknik Pertambangan, Teknik Maritim, Bioteknologi.
…dst
7) 100 Mahasiswa Raih Beasiswa ke Uni Eropa
http://kampus.okezone.com/read/2014/06/21/373/1002184/100-mahasiswa-raih-beasiswa-ke-uni-eropa
Sabtu, 21 Juni 2014 14:04 wib
JAKARTA – Tahun ini, sebanyak 100 mahasiswa Indonesia menerima beasiswa dari Erasmus Mundus yang berganti nama menjadi Erasmus Plus (Erasmus+). Para mahasiswa tersebut akan segera berangkat ke berbagai negara Uni Eropa untuk menempuh pendidikan S-1 hingga S-3. Hari ini, Sabtu (21/6/2014) ke-100 mahasiswa tersebut menerima sertifikat beasiswa Erasmus+ langsung dari Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Olof Skoog. Dalam kesempatan tersebut, Skoog mengucapkan selamat kepada para penerima beasiswa karena telah berhasil menembus seleksi ketat tersebut. Dia menyebut, beasiswa yang diperoleh para mahasiswa tersebut merupakan kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Semua ilmu yang diperoleh selama studi, lanjutnya, dapat dibawa kembali ke Indonesia dan digunakan untuk kebutuhan pembangunan Indoneasia.
…dst
8) Umur 15 Tahun Kuliah S3
http://www.pikiran-rakyat.com/node/286303
Sabtu, 21/06/2014 – 21:53
LEICESTER, (PRLM).- Seorang remaja putri, Eugenie de Silva, diklaim sebagai mahasiswa program doktor termuda. Dia menempuh studi politik di Universitas Leicester, Inggris, dengan topik Perang Dunia II. Remaja berusia 15 tahun tersebut tinggal di Tennessee, Amerika Serikat, namun akan menempuh studi S3 dengan pembelajaran jarak jauh. Dosen pembimbingnya Mark Phytian mengatakan, “Tidak ada keraguan sama sekali mengenai kompetensinya.” Phytian, yang mengepalai divisi politik dan hubungan internasional Universitas Leicester-, menyatakan De Silva sudah diwawancarai melalui Skype dan dalam konteks akademis tidak ada pengecualian untuknya. Menurutnya De Silva sangat beradaptasi dan menguasai topik. De Silva akan berkunjung ke Leicester Inggris dan bertatap muka secara langsung dan menempuh ujian selama proses studi yang berlangsung antara tiga hingga enam tahun.
…dst