Berita Edukasi, 02 Juli 2014

1) Rafika, Anak Petani dengan IPK 3,93 Ingin Jadi Dosen
http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/2780

Mon, 06/30/2014 – 09:11
Makassar, Kemdikbud — Rafika, lulusan SMAN 1 Bonto, Kabupaten Maros, adalah seorang anak petani yang berkeinginan keras untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke perguruan tinggi. Ia pun berhasil menjadi mahasiswa Universitas Hasanuddin, Makassar, sebagai penerima Bidikmisi tahun 2010. ”Dahulu semasa SMA saya ingin sekali melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Akhirnya keinginan saya dijawab oleh Tuhan.  Saya mendapatkan informasi kalau ada beasiswa Bidikmisi dari guru di sekolah,” kata Rafika yang ditemui di acara pelepasan peserta KKN di Universitas Hasanuddin, Rabu (25/06/2014). Dalam acara pelepasan peserta KKN tersebut hadir Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, yang ingin menyapa para mahasiswa Bidikmisi Unhas. Rafika mengambil jurusan Sastra Indonesia. Perjuangannya mendapatkan beasiswa Bidikmisi dibantu guru sekolahnya melalui jalur Prestasi Olah Raga, Seni, dan Keilmuan (POSK). “Pertimbangan guru sekolah saya mendaftarkan melalui jalur POSK, karena saya memiliki prestasi di bidang kesenian,” tutur Rafika yang mengenakan baju toga.

…dst

2) Dana Abadi Pendidikan Digelontor Rp 6,5 T, Total Kini Berjumlah Rp 24 T
http://www.jpnn.com/read/2014/07/01/243441/Dana-Abadi-Pendidikan-Digelontor-Rp-6,5-T-

Selasa, 01 Juli 2014 , 08:04:00
JAKARTA – Pundi-pundi dana abadi pendidikan yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) terus menggunung. Paling anyar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menggelontorkan dana segar untuk dana abadi pendidikan sebesar Rp 6,5 triliun. Mendikbud Mohammad Nuh menuturkan, dana abadi pendidikan tahun ini mendapatkan tambahan anggaran dari APBN Perubahan 2014 sebesar Rp 6,5 triliun. Dia menuturkan sebelum mendapatkan suntikan itu, dana abadi pendidikan berjumlah Rp 17 triliun. “Sehingga sekarang kalai dibulatkan, sekitar Rp 24 triliun,” ujar Nuh kemarin. Menteri asal Surabaya itu menjelaskan, dengan dana pokok Rp 24 triliun itu, bisa mendapatkan hasil pengelolaan sekitar Rp 2 triliun. Uang pokok dana abadi pendidikan itu bakal terus berkembang. Pasalnya pemerintah menetapkan bahwa 10 persen dari hasil pengelolaan dana abadi pendidikan itu, harus dikembalikan lagi ke dana induknya. Selama ini pemerintah hanya menggunakan hasil pengelolaannya saja. Di antaranya dipakai untuk beasiswa pendidikan tinggi di dalam dan di luar negeri, pembiayaan penelitian, serta rehab sekolah darurat akibat bencana. Nuh menjelaskan bahwa program pengelolaan dana abadi pendidikan ini tidak berhenti ketika Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II berakhir. Dia menjelaskan program ini juga bakal dilanjutkan oleh pemerintahan mendatang. “Naif rasanya jika kita tidak ada dana yang berkesinambungan,” katanya.

…dst

3) Indonesia Tuan Rumah International Biology Olympiad (IBO) 2014
http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/2782

Mon, 06/30/2014 – 14:06
Jakarta, Kemdikbud — Tahun 2014 merupakan tahun bersejarah bagi keikutsertaan Indonesia di olimpiade internasional. Pasalnya, tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan olimpiade biologi internasional atau International Biology Olympiad (IBO) ke-25, yang akan berlangsung 6 – 12 Juli 2014, di Bali. Sebelum ditetapkan sebagai tuan rumah, Indonesia telah mengajukan diri untuk menjadi penyelenggara IBO tahun 2020. Usulan tersebut disampaikan pada acaracoordinator meeting di Singapura pada 2012 lalu. Di tahun 2013, pada penyelenggaraan IBO ke-24 di Bern, Swiss, akhirnya Indonesia resmi ditunjuk untuk menjadi penyelenggara IBO 2015. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) setiap tahun mengirim perwakilan Indonesia di ajang bergengsi ini. Sejak keikutsertaan pertama kali di tahun 2000, Indonesia telah memenangkan berbagai medali. Tahun 2010, Indonesia merebut dua medali emas dan dua medali perunggu. Keberhasilan ini merupakan kesuksesan terbesar dari tim Indonesia.

Baca juga  Berita Edukasi, 17 Agustus 2013

…dst

4) 100 Mahasiswa Indonesia Terima Beasiswa Erasmus Plus
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/14/07/02/n82k7f-100-mahasiswa-indonesia-terima-beasiswa-erasmus-plus

Rabu, 02 Juli 2014, 12:21 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tahun ini lebih dari 100 mahasiswa Indonesia memperoleh beasiswa Erasmus Plus (Erasmus+) dari Uni Eropa. Penerima beasiswa Erasmus+ akan segera berangkat ke berbagai negara anggota Uni Eropa untuk menempuh pendidikan S-1 hingga S-3 di berbagai perguruan tinggi di Eropa mulai tahun akademik 2014. Penerima beasiswa dari Indonesia merupakan sebagian dari 2.000 penerima beasiswa Erasmus+ di seluruh dunia. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Olof Skoog, berharap beasiswa ini dapat mendukung mahasiswa Indonesia. ”Sekembalinya ke Indonesia mereka dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan di Indonesia. Kami berharap mereka akan kembali membawa kenangan yang indah tentang Eropa”, kata Skoog, melalui siaran pers. Program Erasmus+, yang didanai oleh Uni Eropa, bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan ketrampilan dan keahlian para generasi muda, meningkatkan pemahaman antar budaya, dan mendukung kerjasama internasional dan memperluas jaringan antar akademisi dan perguruan tinggi di Eropa dan negara-negara lain.

…dst

5) UNY Kembangkan Sandal Terapi Rematik dari Biji Salak
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/14/06/29/n7wo3a-uny-kembangkan-sandal-terapi-rematik-dari-biji-salak

Minggu, 29 Juni 2014, 07:59 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan memanfaatkan limbah biji salak untuk membuat dan mengembangkan sandal terapi rematik portabel. ”Limbah biji salak dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai jual dengan menciptakan produk kreatif ‘Portable Reumathic’ (Pormathic) sebagai alat terapi berupa alas kaki kesehatan,” kata koordinator tim Dianing Meijayanti di Yogyakarta, Ahad (29/6). Menurut dia, alat terapi rematik itu sangat fleksibel yakni sebagai alas kaki baik sandal maupun sepatu, dan sebagai karpet jalan refleksi yang dapat dibawa ke mana pun. “Pembuatan sandal Pormathic itu diawali dengan mempersiapkan bahan-bahan seperti limbah biji salak dan karet. Biji salak kemudian direndam ke dalam alkohol selama 20 menit,” katanya. Selanjutnya biji salak dikeringkan dan diberi warna. Pada tahap pewarnaan itu biji salak dicat agar tampilannya lebih menarik. Warna pada sandal Pormathic disesuaikan dengan keinginan konsumen. Setelah dicat dilanjutkan dengan pembuatan desain dan pola.

Baca juga  Berita Edukasi, 22 Agustus 2013

…dst

6) Tidak Ingin Dianggap Syiah, Unsyiah Ganti Nama
http://www.jpnn.com/read/2014/07/01/243453/Tidak-Ingin-Dianggap-Syiah,-Unsyiah-Ganti-Nama-

Selasa, 01 Juli 2014 , 09:20:00
menghilangkan anggapan dunia internasional yang mengindentikan kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh ini dengan aliran  aliran Syi’ah. Guna memuluskan langkah itu, Unsyiah akan menggelar diskusi publik untuk mendengar pendapat berbagai pihak atas wacana pergantian nama universitas tersebut. Acara diskusi publik ini akan dilangsungkan Rabu (2/6) di Gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah. Para peserta diskusi yang diundang untuk hadir dalam acara penting ini adalah para pejabat Muspida Provinsi Aceh, para alumni Unsyiah, para pemangku kepentingan, serta seluruh civitas akademika Unsyiah. Forum diskusi ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi tentang perlu tidaknya Unsyiah melakukan penggantian nama. Wacana penggantian nama universitas tertua di Aceh ini terungkap dalam pidato Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Syamsul Rizal MEng, saat melantik pengurus Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unsyiah periode 2014-2016, di Banda Aceh, Rabu (25/6).

…dst

7)  70 Persen Universitas di Jabar Minim Fasilitas Internet
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/14/06/29/n7wy28-70-persen-universitas-di-jabar-minim-fasilitas-internet

Minggu, 29 Juni 2014, 11:34 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–Tahun ini, PT Telkom akan menggenjot penetrasi broadband di perguruan tinggi melalui program IndiCampus. Karena, berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional, dari 3.100 perguruan tinggi di Indonesia baru sebagian kecil yang tersentuh layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Menurut Direktur Enterprise and Business Service PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom), M. Awaluddin, minimnya sentuhan TIK di perguruan tinggi tanah air terlihat dari bandwith mereka yang rata-rata hanya sekitar 2 mega sampai 3 mega byte per second (Mbps). Padahal, idealnya sebuah kampus yang memiliki sekitar 1.000 mahasiswa harus menyediakan bandwith minimal 5Mbps. ”Untuk Jabar, hanya 30 persen dari 400 perguruan tinggi yang sudah menyediakan bandwith di kampus,” ujar Awaluddin kepada wartawan akhir pekan lalu.

…dst

8) Sepuluh Mahasiswa RI Lulus Magang Peternakan di Australia
http://www.pikiran-rakyat.com/node/287614

2 Juli 2014  Selasa, 01/07/2014 – 19:27
DARWIN, (PRLM).- Sebanyak 10 mahasiswa Indonesia kini mudik berbekal pengalaman dan pengetahuan tentang industri peternakan setelah sebulan magang di peternakan Wilayah Utara Australia. Kesepuluh mahasiswa itu lulus setelah mengikuti program pertukaran mahasiswa tahunan Asosiasi Peternak Wilayah Utara (Northern Territory – NT) Australia. Prakarsa yang kini masuk tahun ketiga itu, bertujuan mempererat hubungan antara berbagai sektor di bidang industri ternak sapi Australia dan Indonesia. Febrina Prameswari, yang magang selama sebulan di Peternakan Pigeon Hole di Daerah Victoria River, dekat perbatasan Australia Barat, mengatakan sungguh luar biasa melihat jumlah pasokan ternak sapi ke Indonesia. ”NT mengekspor demikian banyak sapi ke Indonesia untuk memasok protein karena populasi Indonesia sangat besar,” kata Febrina. Dikatakannya, perbedaan besar antara peternakan Indonesia dan Australia adalah luasnya, dan Febrina menekankan bahwa ini sebagai tantangan bagi visi swasembada daging sapi di Indonesia.

Baca juga  Berita Edukasi, 23 Agustus 2013

…dst

9) Tes CPNS 2014, Peserta Takkan Disibukkan Berkas
http://kampus.okezone.com/read/2014/07/01/373/1006754/tes-cpns-2014-peserta-takkan-disibukkan-berkas-menumpuk

1 Juli 2014 18:33 wib
JAKARTA – Ada yang berbeda dengan tata persyaratan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Beberapa kemudahan melalui penyederhanaan terhadap beberapa syarat diterapkan untuk memperlancar proses seleksi. Jika selama ini, para peserta tersebut wajib mengirimkan berkas administrasi seperti Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK), surat keterangan kesehatan dan kartu kuning sebagai persyaratan, maka pada seleksi tahun ini berkas-berkas tersebut baru akan diminta setelah peserta lolos seleksi. “Kalau tidak sehat, dia gugur,” tutur Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (1/7/2014). Menurut dia,  metode ini akan memberikan penghematan bagi peserta, karena mereka tidak perlu mengurus berkas-berkas tersebut untuk mengikuti seleksi. “Ini bisa hemat pengeluran. Karena untuk mengurus itu kan pasti perlu biaya. Kalau dilihat dari jumlah peserta secara total, mungkin bisa hemat sekitar Rp150 miliar,” katanya.

…dst

10) 7.023 Formasi CPNS 2014 Dibiarkan Kosong
http://www.jpnn.com/read/2014/07/02/243753/7.023-Formasi-CPNS-2014-Dibiarkan-Kosong-

Rabu, 02 Juli 2014 , 18:39:00
JAKARTA–Formasi CPNS 2014 baik instansi pusat dan daerah yang bakal terisi hanya 57.977. Padahal alokasi formasi CPNS yang disiapkan pemerintah sebanyak 65 ribu orang. Itu berarti masih ada formasi yang kosong sebanyak 7.023. Data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) menyebutkan, jumlah instansi pusat yang mendapatkan persetujuan prinsip formasi ada 59 kementerian/lembaga. Sedangkan pemda yang dapatkan formasi sebanyak 405 terdiri dari 28 provinsi dan 377 kab/kota. Untuk alokasi pembagian formasi CPNS, instansi pusat mendapatkan kuota 19.986 dan daerah 37.991, sehigga totalnya menjadi 57.977. Menurut MenPAN-RB Azwar Abubakar, ada sejumlah instansi yang tidak mengajukan usulan formasi dan ada yang mengusulkan tapi dokumen persyaratannya tidak lengkap. Atas kasus ini, KemenPAN-RB tidak memberikan alokasi formasi. ”18 K/L dan 138 pemda (enam provinsi, 132 kab/kota) tidak bisa melaksanakan tes CPNS, karena persyaratannya tidak dipenuhi. Mungkin tahun depan mereka akan mengadakan seleksi CPNS,” tandasnya.

…dst

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *