Masalah dan Dongkrak Nilai IPK
LIBUR semester memang masanya kita bersenang-senang dan tidak memikirkan berbagai tuntutan kuliah. Tetapi jangan salah, jika nilai-nilai kita jelek dan berimbas pada turunnya indeks prestasi kumulatif (IPK), maka ada baiknya kita susun rencana untuk mendongkrak kembali IPK di semester berikutnya.
Tetapi, sebelum menyusun rencana studi, ada baiknya kita mengenali masalah yang dihadapi saat belajar. Dengan begitu, kita akan menerapkan stategi yang tepat dalam memperbaiki nilai IPK.
Masalah: tidak teratur
Coba diingat-ingat, apakah kita mencatat semua tugas dan materi perkuliahan dengan baik? Jika ya, maka kita tentu tidak akan kesulitan mengikuti berbagai perkuliahan dan memenuhi deadline tugas. Tetapi jika handout materi kuliah dan buku-buku teks berserakan di kamar hingga kita tidak dapat menemukan catatan tugas minggu ini, maka ini akan menjadi masalah.
Solusi:
Randall Hansen, pendiri Quintessential Careers, sebuah situs pencari dan penasihat karier, kuliah, dan pekerjaan, berkata, “Simpanlah catatan kuliah, handout materi, dan daftar tugas di satu lokasi. Kamu akan membutuhkannya untuk belajar menghadapi tes yang akan datang, berdiskusi dengan dosen, dan menerka nilaimu di kelas,” demikian seperti dilansir Her Campus, Minggu (29/7/2012).
Sebuah sistem pengaturan yang sederhana dapat membantu dan memotivasi kita lebih baik dalam menghadapi berkas-berkas kuliah selama satu semester. Kita bisa memakai folder atau binder dengan partisi untuk memisahkan satu mata kuliah dengan mata kuliah lainnya. Untuk tiap bagian folder, kita bisa mengatur daftar tugas yang harus dikerjakan, tugas yang telah dikerjakan, materi ujian, handout materi kuliah, dsb. Pastikan kita konsisten dalam mengatur hal ini.
Masalah: tidak meminta bantuan
Jika kita tidak bertanya kepada dosen dan mencoba memecahkan semua masalah sendiri, maka kita akan menemui kesulitan dalam mencapai nilai bagus. Penyebab seorang mahasiswa tidak meminta bantuan ketika kesulitan cukup beragam; dia bisa jadi tidak punya waktu atau terlalu malu. Padahal, bertanya saja akan sudah sangat membantu kita memahami tugas yang harus kita kerjakan.
Solusi:
“Carilah bantuan ketika kamu merasa kesulitan,” kata Randall. Selain dosen, orang lain yang bisa kita mintai bantuan adalah teman sekelas, pusat layanan akademik di kampus, dan senior di kampus.
Ketika kita terbuka pada pertolongan, nilai tugas-tugas dan termasuk catatan kuliah kita akan membaik secara signifikan. Di kelas baru, berkenalanlah dengan teman-teman sekelas dan bertukar nomor kontak dengan mereka. Jangan lupa, cari tahu juga nomor kontak atau alamat email dosen yang dapat kita hubungi.
Selain itu, mengikuti kelompok belajar juga dapat membantu kita memahami bahan pelajaran dengan lebih baik.
Masalah: terlalu sibuk dan kelelahan
Segudang aktivitas ekstrakurikuler atau kegiatan lain di luar perkuliahan seperti kerja paruh waktu akan mempengaruhi kemampuan tubuh kita dalam menyerap materi pelajaran. Tidak jarang, nilai-nilai kuliah pun anjlok karena kita terlalu lelah untuk belajar.
Solusi:
Menurut Direktur Program Belajar pada Institute for Learning and Teaching di Colorado State University Heather Landers, kebanyakan mahasiswa tidak mengetahui berapa banyak waktu yang mereka sia-siakan. Dia mengingatkan, kita sebaiknya menyadari berapa lama waktu yang kita habiskan untuk bergaul dengan teman, baik di dunia nyata maupun maya.
“Buatlah jadwal dan tegaslah dalam menerapkan jadwal itu. Kemudian, konsisten. Sebab, sekali saja perhatianmu teralihkan, akan sulit kembali ke pola tersebut,” kata Heather.
Masalah: tidak mengerjakan ujian dengan baik
Ketika kita memahami suatu konsep yang diajarkan di kelas tetapi kemudian bingung menjabarkannya saat tes, maka nilai kita menjadi taruhannya, terutama jika porsi nilai ujian sangat besar.
Solusi:
Tiap dosen memiliki gaya mengajar dan memberi ujian yang berbeda-beda. Mengetahui gaya masing-masing dosen akan sangat membantu kita. Heather menyarankan untuk menyimpan soal-soal ujian sebelumnya, atau bertanya langsung ke si dosen tentang apa yang mereka harapkan dalam sebuah tes. Dengan begitu, kita jadi memiliki gambaran tentang apa yang akan keluar di sebuah ujian.
Jangan lupa juga untuk giat berlatih soal, baik itu melalui soal yang diberikan oleh dosen maupun yang kita cari sendiri. Latihan ujian ini akan membantu kita menyerap informasi. Menurut Direktur Program Belajar pada Institute for Learning and Teaching di Colorado State University Heather Landers, “efek ujian” terbukti dapat meningkatkan kemampuan menyimpan informasi dan mengurangi kemungkinan untuk lupa.
Masalah: catatan kuliah sangat buruk
Beberapa dosen bisa jadi sangat ahli di bidang yang mereka ampu tetapi tidak jago mengajar. Dosen tipe ini pun kerap kali menyulitkan mahasiswanya dalam mencatat karena membeberkan materi kuliah terlalu cepat. Tidak heran, begitu kelas usai, kita sering bingung ketika melihat kembali catatan kuliah. Padahal, kemampuan mencatat yang baik sangatlah vital di kampus. Dan mampu mempelajari kembali catatan kuliah kita juga menyumbang peran besar dalam perolehan nilai kita di satu mata kuliah.
Solusi:
Menurut Heather, temukanlah satu model mencatat yang cocok untuk kita. Selain itu, berlatih menggunakan singkatan juga akan sangat membantu. Semakin mampu kita mencatat secara cepat dan memahami catatan sendiri, maka kita pun akan semakin mudah memahami materi kuliah saat mereviewnya di luar kelas.
Saran lainnya, duduklah di bagian depan dan hindari duduk berkelompok dengan teman-teman untuk meminimalisasi gangguan selama di kelas. Tidak hanya itu, ketika di kelas, pastikan kita tidak tergoda untuk melamun dan saling berkirim pesan (SMS atau BBM). Fokus dan berikan perhatian penuh pada perkuliahan yang sedang berjalan.
Jika ada materi yang tertinggal, cari tahu ke teman sekelas atau langsung ke dosen yang mengajar. Dengan begitu, kita tidak akan kesulitan memahami satu konsep secara utuh.(rfa)
sumber: http://kampus.okezone.com/read/2012/07/28/373/669834/5-masalah-solusi-dongkrak-ipk-1